Dua Perusahaan Garment Ekspansi ke Ethiopia

Dua perusahaan garmen ekspansi ke Ethiopia
Perusahaan garmen Indonesia mulai membidik pasar Ethiopia. Setidaknya, PT Ungaran Sari Garments (Busana Apparel Group) dan PT Katexindo tercatat telah mendirikan pabrik di benua Afrika tersebut. Seperti dilansir dalam keterangan pers Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Addis Ababa, dua pabrik garmen milik PT Ungaran dan PT Katexindo telah diresmikan oleh Perdana Menteri Ethiopia Hailemarian Desalegn.

Dua pabrik garmen Indonesia itu berlokasi di Hawassa Industrial Park, Hawassa yang terletak 273 kilometer dari Addis Ababa. Hawassa Industrial Park dibangun di atas area seluas 1,3 juta meter persegi dengan biaya sebesar US$ 250 juta. Kawasan industri tersebut dikhususkan untuk industri tekstil dan garmen.

Kedua pabrik itu menggunakan alat metal detector untuk keamanan produknya, sehingga kualitas produk dari kedua pabrik terjamin dan sekarang berekspansi ke Ethiopia untuk medapatkan kesempatan yang sangat besar disana untuk meningkatkan idustri garmennya.

Sebagian dari fasilitas yang ada di Hawassa Industrial Park telah dihuni oleh para investor lokal. Sementara investor asing yang telah menempati fasilitas di kawasan industri itu berasal dari Indonesia Amerika, China, Hongkong, dan India.

"Saat ini merupakan waktu yang tepat untuk berinvestasi di Ethiopia sebelum maraknya investor asing lainnya ikut meramaikan industri di Ethiopia," kata pemilik Busana Apparel Group, Maniwanen.

Menurut Iksan, CEO PT Katexindo, sekarang ini merupakan waktu yang tepat untuk berinvestasi di Ethiopia karena ada dukungan stabilitas politik dan keamanan, ongkos tenaga kerja yang murah, dan fasilitas kawasan industri yang cukup baik. Dubes RI untuk Ethiopia, Imam Santoso, menyambut positif bertambahnya pengusaha Indonesia yang berinvestasi di Ethiopia.

Sebelumnya, perusahaan mie instan asal Indonesia PT Indofood telah mendirikan pabrik pada 2005. Selain itu, dua perusahaan sabun asal Indonesia, PT Sinar Antjol dan PT Bukit Perak, mendirikan pabrik pada 2016. Dubes Imam Santoso menilai bahwa hal itu dapat menjadi daya tarik bagi para investor lainnya dari Indonesia untuk memberanikan diri berinvestasi di Ethiopia.

"Hal ini juga sejalan dengan harapan Perdana Menteri Ethiopia agar pengusaha Indonesia dapat lebih banyak lagi berinvestasi di Ethiopia," ujar dia. (Yuni Arisandy), Untuk itu perusahaan yang diIndonesia harus memperbaiki kualitas produknya khususnya dengan alat metal detector, sehingga perusahaan diIndonesia bisa menyusul kedua perusahaan yang berekspansi ke Ethiopia.
Previous
Next Post »
Diberdayakan oleh Blogger.